Mocopat Syafaat hari Selasa tanggal 17 Januari 2012, bertempat di
halaman TKIT Alhamdulillah, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dihadiri Cak Nun, Habib Ahmad, Ustadz
Hasan Dalil, Kiai kanjeng, Mas Sabrang, Mas Totok, Pak Mohamad Sobary,
dan Pak Mustafa W. Hasyim.
Macopat Syafaat adalah kegelisahan Emha dan cara Emha untuk menyapa
Jogja, sekaligus merespon kondisi masyarakat Jogjakarta, yang juga
merupakan "Padhang Mbulan-nya" Jogja. Sehingga yang ditawarkan acara ini
adalah spiritualitas, estetika dan kemesraan kemanusiaan. Dialektika
intelektual hanya berposisi subordinatif terhadap langit spiritualitas,
karena rasionalitas memang hanya kulit ari dari arasy spiritualitas,
atau karena akal yang diwacanakan oleh Al-Qur'an tidaklah identik dengan
otak, rasio atau intelektualitas. Salat, dzikir dan sholawat.
Acara
yang diselenggarakan setiap tanggal 17 masehi ini lebih banyak dipakai
oleh Emha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari jamaah
atau merundingkan masalah apa saja dengan keadilan berpikir dan
kejernihan hati, sehingga ia tidak perlu berceramah sebagaimana di acara
yang lain. Emha memuncaki acara ini dengan mengajak bersama-sama untuk
salat, wiridan, sholawatan dan do'a.
Selain Padhang mBulan dan
Macapat Syafaat, acara serupa juga dikenal sebagai Gambang Syafaat di
Semarang, Kenduri Cinta di (Jakarta), Bangbang Wetan di Surabaya, dan
beberapa kali secara tentatif di berbagai kota di Indonesia, misal:
Papparandang Ate di (Tinambung, Mandar, SulSel), Tali Ka Asih di
(Bandung), Obor Ilahi di (Malang).
(Sumber: Diunggah oleh fajar96te pada 18 Januari 2012)
No comments:
Post a Comment